sejarah dan distro linux terbaik indonesia |
Popularitas Linux mungkin tidak secemerlang pesaingnya, Windows. Akan tetapi, pertumbuhan Linux di Indonesia nyatanya cukup signifikan. Bahkan sejumlah anak bangsa berhasil menjadi bagian dari perkembangan Linux dengan menciptakan macam-macam Linux yang digunakan tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia.
Sejarah dan Perkembangan Linux di Indonesia
Tidak ada yang tahu pasti kapan dan siapa yang membawa sistem operasi Linux ini masuk ke Indonesia. Namun menurut sejumlah sumber, Linux dipercaya pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh orang Indonesia yang telah lama tinggal di Amerika Serikat, Paulus Suryono Adisoemarta pada tahun 1992.
Pria yang lebih akrab disapa Bung Yono itu, memperkenalkan distro SoftLanding System (SLS). Sayangnya kernel Linux yang dibawa oleh distro tersebut masih dalam tahap beta, sehingga kinerjanya masih jauh di bawah standar yang diharapkan.
Kendati demikian, misi Bung Yono untuk memperkenalkan Linux bisa dibilang sukses. Sejak saat itu, teknologi ini mulai berkembang di Indonesia, meskipun tidak bisa dikatakan mulus dan banyak pasang surutnya, terutama sebelum memasuki era milenium.
Baru di era milenium, ketika internet mulai diperkenalkan, mulai bermunculan distro-distro Linux buatan Indonesia. Tidak mau ketinggalan, para pengembang di Indonesia, terutama para pemudanya membangun distro Linux. Yang lebih membanggakan, karya-karya anak bangsa tersebut juga sudah diakui oleh dunia.
Disto Linux Buatan Asli Indonesia
“Hah? Buatan Indonesia? Terjamin nggak mutunya?”. Jangan salah, disto Linux yang buatan Indonesia ini justru memang paling tepat digunakan oleh orang Indonesia, meskipun tidak sedikit orang luar negeri yang menggunakannya.
Kenapa demikian?
Linux memiliki banyak varian dan dikembangkan dengan fitur serta tampilan berbeda-beda. Kalau Anda menggunakan Linux yang dikembangkan oleh pengguna Indonesia, tentu saja akan lebih nyaman digunakan karena para pengembang itu sudah tahu apa yang dibutuhkan oleh warga +62 ini.
Berikut ini adalah beberapa macam-macam distro terbaik di Indonesia yang bisa Anda pertimbangkan jika ingin merasakan asyiknya menggunakan Linux sebagai sistem operasi komputer Anda:
1. BlankOn
Dari namanya saja, distro ini sudah terdengar sangat Indonesia. Blankon alias penutup kepala bagi pria Jawa. Tapi distro ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan itu. Hanya namanya saja agar lebih terasa Indonesia.
BlankOn dibentuk oleh Yayasan Pengembang Linux Indonesia (YPLI) yang diperuntukkan untuk berbagai kepentingan. Namun di lihat dari fiturnya, BlankOn ini akhirnya lebih sering digunakan untuk kepentingan pendidikan perkantoran.
Dalam perjalanannya, BlankOn sangat konsisten untuk terus memperbaharui sistemnya. Sampai tahun 2020 ini, BlankOn sudah mengeluarkan beberapa versi, mulai dari BlankOn 4.0 yang disebut Meuligoe, BlankOn 5.0 yang disebut Nanggar, BlankOn 6.0 yang disebut Ombilin, BlankOn 7.0 yang disebut Pattimura, BlankOn 8.0 yang disebut Rote, dan yang paling baru BlankOn yang disebut Suroboyo.
Berkat kekonsistenan dan kualitasnya, BlankOn bahkan masuk dalam jajaran 100 besar Linux terbaik di dunia.
2. IGOS Nusantara
Satu lagi distro Linux buatan Indonesia yang sangat konsisten mengeluarkan versi-versi baru. Sejak terbentuk di tahun 2006 silam, IGOS Nusantara sudah merilis 11 macam desktop mulai dari IGN 2006 hingga yang paling baru IGN 12.12.
Baca Juga: Smartphone 5G Indonesia Terbaik
Perlu diketahui, Distro Linux IGOS Nusantara adalah proyek kolaborasi antara pengembang Linux dengan Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Terlepas dari sistem operasinya yang handal, beragamnya varian desktop IGOS Nusantara ini menjadi salah satu daya tarik Linux buatan distro ini.
3. DracOs Linux
DracOs Linux bisa dibilang adalah pendatang baru di kancah distro Linux di Indonesia. Distro yang didirikan oleh Zico Ekel ini lahir di tahun 2015 dan menjadi satu-satunya distro buatan Indonesia yang fokus pada penetration test (pentest).
Selain itu, Zico pernah mengklaim bahwa Linux buatan distronya dibuat dari nol. Tidak seperti kebanyakan distro yang mengembangkan Linux dengan basis sistem Linuz sebelumnya, seperti Debian dan Ubuntu.
4. GrombyangOS
Lagi-lagi nama distro Linux yang sangat unik dan Indonesia banget. Distro yang didirikan oleh grOS-TEAM pada tahun 2014 ini khusus untuk mengembangkan Linux yang ditujukan untuk kepentingan dunia pendidikan.
Sejumlah fitur yang menjadi andalan Linux ini antara lain Othman Quran Browser, KGeography, KAlgebra, Kalzium, Kbruch dan LibreOffice. Sistem operasinya merupakan pengembangan dari Xubuntu sehingga cukup ringan untuk digunakan di komputer berprosesor Intel Pentium 3.
5. Desa OS
Sesuai dengan namanya, distro ini memang mengembangkan Linux khusus untuk masyarakat di pedesaan. Jadi, tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi dan pengoperasiannya sederhana, sehingga mudah digunakan oleh masyarakat desa.
OS ini dikembangkan oleh Developer Gedhe Foundation untuk mempermudah masyarakat desa dan pemerintah desa beraktivitas. Makanya, pengembang memberikan aplikasi bawaan, yakni Sistem Komunikasi Antar Rakyat yang disingkat SiKomAr dan Sistem Informasi Desa yang disingkat SiDesa.
Dengan menggunakan SiKomAr, pengguna bisa melakukan panggilan telepon secara gratis dengan menggunakan jaringan. Jadi, warga bisa saling berkomunikasi jarak jauh tanpa perlu menggunakan pulsa. Sementara SiDesa, diperuntukkan bagi pemerintahan desa agar bisa melayani para warga dengan lebih efisien.
Baca Juga: Windows dan Linux Mana yang Lebih Baik?
Setelah mengetahui 5 macam-macam distro Linux buatan Indonesia di atas, apa Anda mulai tertarik menggunakan Linux? Kalau iya, perlu diketahui jika di Indonesia masih banyak distro yang ingin mengembangkan Linux. Agar karya anak bangsa makin berkembang, daripada memakai Linux buatan luar negeri, lebih baik menggunakan karya lokal bukan?
Posting Komentar untuk "Sejarah, Perkembangan, dan Distro Linux Asli buatan Indonesia"